Motivasi MenulisTip Menulis

Penulis Unggul Itu Kamu

Penulis unggul itu kamu! Ya, sebab kamu itu merupakan pribadi yang punya visi misi. Jadi, seorang penulis unggul itu pastinya punya potensi yang tercermin dari isi tulisannya. Untuk itu, jadilah penulis unggul yang memiliki sifat dan karakter pribadi unggul.

Oleh: Arda Dinata

PRODUKTIF MENULISPenulis unggul adalah buah dari keimanan yang kental. Ia merupakan kekayaan yang tinggi nilainya dalam kehidupan manusia. Untuk itu, sejak awal kita harus berusaha memburu keilmuan itu sebagai bekal dalam membangun kehidupan.

Berikut ini, ada beberapa nilai yang menjadi tonggak amalan bagi seseorang yang ingin menjadi penulis unggul, yaitu:

1. Ikhlas

Ikhlas itu inti dari setiap ibadah dan perbuatan seorang penulis unggul muslim. Keikhlasan seseorang menghasilkan kemenangan dan kejayaan. Anggota masyarakat yang mengamalkan sifat ikhlas, akan mencapai kebaikan lahir-bathin dan dunia-akherat, bersih dari sifat kerendahan dan mencapai perpaduan, persaudaraan, perdamaian serta kesejahteraan.

Nabi SAW bersabda, “Bahagialah dengan limpahan kebaikan bagi orang-orang yang bila dihadiri (berada dalam kumpulan) tidak dikenal, tetapi apabila tidak hadir tidak pula kehilangan. Mereka itulah pelita hidayah. Tersisih daripada mereka segala fitnah dan angkara orang yang zalim.” (HR. Imam al-Baihaqi).

2. Amanah

Sifat mulia ini mesti diamalkan setiap orang, termasuk penulis unggul. Amanah adalah asas ketahanan ummat, kestabilan negara, kekuasaan, kehormatan dan roh kepada keadilan. Singkatnya, amanah berarti sesuatu yang dipercayakan sehingga kita harus menjaga amanah tersebut.

Dalam hal ini, Allah berfirman dalam Alquran, yang artinya: “….maka tunaikanlah oleh orang yang diamanahkan itu akan amanahnya dan bertakwalah kepada Allah Tuhannya;….” (QS. Al Baqarah: 283).

3. Adil

BACA JUGA:  Matahari, Tersenyum, dan Inspirasi Menulis

Penulis unggul itu harus adil. Adil itu berarti menempatkan atau meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil juga tidak lain berupa perbuatan yang tidak berat sebelah. Para Ulama menempatkan adil kepada beberapa peringkat, yaitu adil terhadap diri sendiri, bawahan, atasan, pimpinan dan sesama saudara.

Nabi SAW bersabda, “Tiga perkara yang menyelamatkan yaitu takut kepada Allah ketika bersendirian dan di khalayak ramai, berlaku adil pada ketika suka dan marah, dan berjimat cermat ketika susah dan senang; dan tiga perkara yang membinasakan yaitu mengikuti hawa nafsu, terlampau bakhil, dan kagum seseorang dengan dirinya sendiri.” (HR. Abu Syeikh).

4. Bersyukur

Pada tataran jadi pribadi penulis unggul ini, bersyukur berlaku pada dua keadaan. (1) Sebagai tanda ke-rendahan hati terhadap segala nikmat yang diberikan oleh Sang Pencipta adalah sama, baik sedikit atau banyak. (2) Bersyukur sesama makhluk sebagai ke-tetapan daripada Allah, supaya kebajikan senantiasa dibalas dengan kebajikan.

Allah berfirman, “…. Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan sekiranya kamu mengingkari –kufur- (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7).

5. Tekun

Penulis unggul itu harus tekun. Ketekunan ini tidak lain adalah usaha dengan rajin, keras hati dan bersungguh-sungguh. Islam sendiri, jauh-jauh hari telah menggalakan umatnya untuk tekun apabila melakukan sesuatu pekerjaan. Sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan berjaya.

Nabi SAW menyebutkan, “Sesungguhnya Allah SWT. menyukai apabila seseorang bekerja, dia melakukan dengan tekun.” (HR. Abu Daud).

Perilaku ketekunan seseorang akan meningkatkan produktivitasnya, melahirkan suasana kerja yang aman, dan memberi kesan yang baik pada masyarakat sekitarnya.

6. Disiplin

BACA JUGA:  Pemenang Tidak Pernah Menyerah

Kalau Anda ingin jadi penulis unggul haruslah disiplin. Perilaku ketaatan pada aturan dan tata tertib. Untuk itu, berdisiplin dalam menjalankan suatu kerja akan dapat menghasilkan mutu kerja yang cemerlang. Sehingga perilaku disiplin ini, akan mengantarkan hasrat negara untuk menjadi maju dan unggul dapat dicapai lebih cepat lagi, bila dibandingkan dengan perilaku tidak disiplin.

Lebih dari itu, dengan berdisiplin diri, seseorang itu akan dapat menguatkan pegangannya terhadap ajaran agama dan menghasilkan mutu kerja yang cemerlang serta prestatif –unggul–.

Arda Dinata

Arda Dinata adalah penulis buku Strategi Produktif Menulis dan penulis kolom di https://insanitarian.com/ , https://ardadinata.com/, dan https://www.miqraindonesia.com/

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!