Agar Menulis Selancar Bicara
Agar menulis selancar bicara, menulislah apa yang kita kuasai, senangi, dan pengalaman yang ada di dalam otak. Jangan menulis sambil berpikir. Menulis ibarat menuangkan isi cairan dari dalam teko ke dalam gelas. Untuk itu, sebelum menulis disarankan untuk banyak membaca dan membaca.
Arda Dinata
Oleh: Arda Dinata
PRODUKTIF MENULIS – Setiap kita pasti ingin agar menulis selancar bicara, maka latih terus dengan sering menulis setiap hari secara rutin. Ibarat wadah, pikiran kita itu dapat diisi apa saja.
Untuk itu, agar apa yang keluar dari wadah (pikiran) kita itu isinya berkualitas dan bermanfaat bagi orang lain, maka isilah pikiran kita dengan isi yang berkualitas dan sarat manfaat. Yakni biasakan selalu isi pikiran kita dengan ilmu, lewat bacaan-bacaan yang berkualitas, dan mengambil ibroh serta pelajaran dari kehidupan di sekeliling kita.
Sejalan dengan kualitas pembacaan pikiran kita yang dilakukan setiap hari, maka kualitas bahasa lisan dan tulisan kita pun akan sebanding dengan informasi yang masuk dalam pikiran kita tersebut. Jadi, baca, baca, dan baca terus agar bahasa lisan dan tulisan kita makin lancar dan berkualitas lagi sarat manfaat.
Berikut ini, ada beberapa saran agar menulis selancar bicara, yaitu:
1. Menulis isi hati dan pikiran
Tips pertama ini dapat Anda coba. Tulislah apa-apa yang ada dalam isi hati dan pikiran kita. Tidak usah mikir macam-macam, tulis terus dan curahkan apa yang ada dalam isi hati dan pikiran kita. Menulislah tanpa berpikir apa yang akan dituliskan, tapi cukup menuliskan saja sesuai isi hati dan pikiran. Saya yakin hasilnya Anda akan menulis dengan tanpa beban dan menjadi lancar!
2. Menulis tema tulisan yang dikuasai
Jangan menulis apa yang tidak kita ketahui dan kuasai. Itulah saran dari para penulis senior. Sebab, dapat ditebak hasilnya, Anda akan macet di tengah jalan ketika menulis. Untuk itu, menulislah tema-tema tulisan yang telah Anda kuasai. Maka hasilnya Anda akan lancar menuliskannya, karena bahan tulisan yang ingin Anda sampaikan itu telah dikuasai.
3. Menulis pengalaman hidup.
Tiap orang punya pengalaman hidupnya masing-masing. Pengalaman hidup tiap orang itu unik dan belum tentu dialami oleh orang lain. Menulislah sesuai pengalaman hidup yang Anda alami sendiri. Maka rasakan hasilnya ketika menulis Anda seperti meng-ulangi kejadian tersebut dan Anda cukup bergairah menuliskan kembali sejarah hidup Anda. Begitu lancar dan mengalir.
Pingback: Menjaring Inspirasi Menulis - Produktif Menulis
Pingback: Agar Menulis Menjadi Lancar - Produktif Menulis
Pingback: Menjadi Penulis Kreatif - Produktif Menulis
Pingback: Menulis Mengungkapkan Bahasa Pikiran - Produktif Menulis