Cerita Sang PenulisTip Menulis

Agar Menulis Menjadi Lancar

Sejurus kemudian, aku menyampaikan kembali terkait kendala menulis dengan detail, persis seperti yang sudah pernah aku ceritakan pada bab sebelumnya pada pembaca buku “Sang Penulis” ini. Pada akhir penjelasan sesi ini, aku menegaskan lagi pada para peserta.

“Pada intinya, paling tidak ada tiga kendala yang dihadapi para penulis pada awal-awal belajar menjadi penulis. Pertama, bingung mau memulai menulis dari mana dan tentang apa. Baik, karena kebanyakan ide atau tidak punya ide sama sekali.

Kedua, menulis sambil berpikir. Akibatnya, saat menulis jadi tidak lancar. Banyak jedanya, ujungnya tulisan tak selesai-selesai.

Dan kendala ketiga, saat menulis seringkali sambil mengedit sehingga proses menulis banyak berhenti dan mengganggu aliran pikiran yang akan dicurahkan lewat tulisan,” ungkapku panjang lebar sambil balik bertanya apakah para peserta yang hadir di ruangan pernah mengalaminya.

“Iya pak, saya sering mengalami hal tersebut!” spontan jawab peserta yang duduk pada deretan kursi paling depan itu dan kelihatannya diamini dengan lewat anggukkan kepala para peserta lainnya.

**

Situasi mulai tenang, setelah tadi ada suara-suara berisik dari para peserta menanggapi pertanyaan yang aku lemparkan terkait kendala dalam menulis tersebut. Saat itulah, aku mulai melanjutkan cerita pada seluruh peserta.

“Baik, kita lanjutkan ya. Lalu, bagaimana jalan keluar untuk mengatasi ketiga kendala dan masalah dalam menulis tersebut?”

Aku menjawab dan menjelaskannya dengan betul-betul menekankan pada seluruh peserta bahwa jalan keluar agar menulis menjadi lancar caranya adalah menulislah dengan cinta. Menulis itu, ya menulis saja apa yang ada di dalam pikiran. Jangan menulis sambil berpikir.

“Untuk mengatasi kendala rasa bingung mulai menulis dari mana. Saya sarankan, menulislah sesuatu tema tulisan yang betul-betul Anda sukai, cintai dan kuasai. Tema tulisan yang dikuasai itu akan melancarkan pada saat proses menuliskan tema tersebut. Sebaliknya, jangan Anda menulis sesuatu yang bukan minat Anda, sebab dapat dipastikan nantinya akan muncul kesulitan pada saat proses menyelesaikan tema tulisan yang tidak dikuasi tersebut.

BACA JUGA:  Buah Inspirasi Budaya Menulis

Selanjutnya, kenapa saat menulis suka mandeg di tengah jalan? Umumnya, hal itu terjadi akibat saat menulis, Anda sambil berpikir sehingga saat menulis banyak berhenti di tengah jalan. Harusnya, ketika sudah dimulai proses menulis, tugas kita fokus hanya menulis saja apa-apa yang ada dalam pikiran kita sesuai dengan tema tulisan yang sedang dibahas. Jangan menulis sambil berpikir tentang apa-apa yang mau dituliskan. Hasilnya, dapat dipastikan. Menulis jadi mandeg.

Ingat, menulis itu ibarat seseorang yang sedang menuangkan isi teko ke dalam gelas. Keluarkanlah apa-apa yang ada di dalam teko itu sampai isinya memenuhi gelas. Untuk itu, seorang penulis wajib hukumnya untuk banyak-banyak membaca materi yang sesuai tema tulisan, sebelum proses menulis itu dimulai.

Dan solusi yang ketiga, janganlah menulis sambil mengedit sebelum ide-ide yang ada di pikiran kita tercurahkan semua dalam tulisan. Jangan menulis sambil mengedit. Hal itu, dipastikan akan menghambat kelancaran menulis saat mencurahkan isi pikiran kita. Ingat, mengedit itu, nanti ada waktunya tersendiri.

Baru selanjutnya, ketika semua inspirasi, ide dan argumentasi itu sudah tertuang dalam tulisan utuh. Sekarang, saatnya Anda mulai melakukan proses edit terhadap salah ketik, huruf kata yang tidak lengkap, dan atau ada kalimat yang tidak sesuai penempatannya. Silahkan semuanya Anda perbaiki. Baca ulang dan perbaiki sampai merasa pas sesuai yang diinginkan.” Demikian penjelasanku secara panjang lebar memberi solusi atas kendala dalam menulis tersebut.

Sebelum sesi tanya jawab itu berakhir, Aku menekankan pada semua peserta bahwa dalam kehidupan ini pasti akan menghadapi suatu masalah. Dan kunci mengatasi masalah itu, sesungguhnya ada dalam diri Anda.

Bagi Anda yang tidak mau berpikir untuk mencari solusinya sendiri, tentu bisa belajar atau cari tahu solusinya dari orang lain yang memiliki masalah yang sama. Begitu juga dengan masalah dan kendala saat menulis, segera cari tahu penyebab dan jalan keluarnya. Sebab, pada dasarnya masalah dalam menulis itu sama saja. Yang membedakan ialah sikap penulis itu sendiri dalam menghadapi dan usaha untuk menyelesaikan masalah tersebut.

BACA JUGA:  Museum Kata-kata: Mencipta Warisan Intelektual dalam Karya Tulis

======

Anda ingin menjadi penulis sukses, ikuti terus tulisan saya seputar dunia tulis menulis secara rutin di leman website PRODUKTIF MENULIS di  www.ProduktifMenulis.com ya! Caranya klik whatsApp di bawah ini:


(1) Ana Nadhya Abrar

Arda Dinata adalah Pendiri Majelis Inspirasi Alquran dan Realitas Alam (MIQRA) Indonesia. Penulis buku Strategi Produktif Menulis dan penulis kolom di

https://insanitarian.com/ ,

http://www.produktifmenulis.com,

https://ardadinata.com/, dan

https://www.miqraindonesia.com/

Arda Dinata

Arda Dinata adalah penulis buku Strategi Produktif Menulis dan penulis kolom di https://insanitarian.com/ , https://ardadinata.com/, dan https://www.miqraindonesia.com/

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!